Halo selamat datang di ThomasHomes.ca
Kurikulum merupakan komponen fundamental dalam sistem pendidikan yang mendefinisikan tujuan, konten, dan metode pembelajaran. Memahami berbagai perspektif tentang kurikulum sangat penting bagi pendidik, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam artikel ini, kami menyajikan tinjauan komprehensif tentang pengertian kurikulum menurut para ahli jurnal, mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan masing-masing sudut pandang.
Pendahuluan
Konsep kurikulum telah berkembang secara dinamis sejak awal abad ke-20, dipengaruhi oleh kemajuan dalam psikologi pendidikan, teori belajar, dan perubahan sosial. Para ahli telah memberikan berbagai definisi tentang kurikulum, yang mencerminkan keragaman perspektif dalam bidang pendidikan.
Salah satu definisi kurikulum awal dikemukakan oleh Bobbitt (1918), yang menekankan kurikulum sebagai kumpulan pengalaman yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Definisi ini berfokus pada perencanaan yang disengaja dan tujuan yang jelas.
Kilpatrick (1923) memandang kurikulum sebagai serangkaian kegiatan yang direncanakan yang bertujuan untuk melibatkan siswa dalam pengalaman belajar yang bermakna. Definisi ini menyoroti peran siswa sebagai peserta aktif dalam proses pendidikan.
Tyler (1949) mendefinisikan kurikulum sebagai semua pengalaman belajar yang direncanakan dan dipandu oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Definisi ini menekankan aspek kesengajaan dan cakupan luas kurikulum.
Lebih lanjut, Schwab (1969) menyajikan model kurikulum sebagai empat “bidang dasar” yang saling terkait: mata pelajaran, siswa, guru, dan konteks sosial. Definisi ini menyoroti sifat holistik kurikulum dan interaksi antara berbagai faktor.
Phenix (1964) mendefinisikan kurikulum sebagai kumpulan pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk pertumbuhan dan perkembangan individu. Definisi ini menekankan peran kurikulum dalam mengembangkan kemampuan dan nilai-nilai inti.
Gutek (1985) berpendapat bahwa kurikulum adalah sebuah rancangan untuk pembelajaran yang mencakup pengalaman belajar yang dimaksudkan, implementasi, dan evaluasi. Definisi ini menggarisbawahi pentingnya implementasi dan penilaian dalam proses kurikulum.
Akhirnya, Ornstein dan Hunkins (1998) mendefinisikan kurikulum sebagai serangkaian rencana yang memandu proses pendidikan, dari tujuan hingga penilaian. Definisi ini menekankan peran kurikulum sebagai kerangka kerja yang mengarahkan tindakan dan keputusan.
Kelebihan dan Kekurangan Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
Kelebihan Pengertian Kurikulum Menurut Bobbitt
Penegasan pada perencanaan dan tujuan yang jelas memberikan arah yang kuat bagi instruksi dan penilaian. Hal ini memfasilitasi pengukuran hasil belajar dan akuntabilitas.
Menekankan tujuan yang telah ditentukan membantu pendidik mengidentifikasi keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan, memastikan keselarasan antara instruksi dan tujuan.
Fokus pada pengalaman merangsang keterlibatan siswa dan pembelajaran aktif, mempromosikan motivasi dan ingatan yang lebih baik.
Kekurangan Pengertian Kurikulum Menurut Bobbitt
Penekanan yang berlebihan pada tujuan dapat menghambat fleksibilitas dan kreativitas dalam pengajaran, membatasi kemungkinan pengalaman belajar yang tidak terduga.
Fokus yang sempit pada hasil yang dapat diukur dapat mengabaikan aspek-aspek penting dari pertumbuhan, seperti keterampilan sosial, nilai-nilai, dan pengembangan karakter.
Definisi yang kaku dapat menghambat adaptasi kurikulum terhadap kebutuhan dan tujuan yang berubah, sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan siswa yang beragam.
Kelebihan Pengertian Kurikulum Menurut Kilpatrick
Menekankan keterlibatan siswa meningkatkan motivasi dan membuat proses belajar lebih relevan dan menyenangkan.
Fokus pada pengalaman memungkinkan pendidik untuk memenuhi kebutuhan dan minat individu siswa, mempromosikan pembelajaran yang dipersonalisasi.
Fleksibilitas definisi ini memungkinkan inovasi dan adaptasi kurikulum untuk memenuhi perubahan konteks dan tujuan pendidikan.
Kekurangan Pengertian Kurikulum Menurut Kilpatrick
Kurangnya struktur dan fokus dapat menyebabkan kesulitan dalam merencanakan dan mengorganisir instruksi secara efektif.
Inovasi yang berlebihan dapat mengarah pada kurikulum yang tidak seimbang atau terfragmentasi, mengurangi koherensi dan pemahaman siswa.
Tanpa tujuan yang jelas, sulit untuk menilai hasil belajar secara obyektif dan memastikan bahwa siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
Kelebihan Pengertian Kurikulum Menurut Tyler
Fokus yang komprehensif mencakup semua aspek pengalaman belajar, memberikan panduan yang menyeluruh untuk instruksi dan penilaian.
Penekanan pada tujuan pendidikan yang jelas memberikan arah dan fokus untuk kurikulum, memastikan keselarasan antara pengajaran dan hasil yang diinginkan.
Definisi yang sistematis memfasilitasi pengembangan kurikulum yang terencana dan koheren, meningkatkan keberlanjutan dan efektivitas.
Kekurangan Pengertian Kurikulum Menurut Tyler
Sifatnya yang linier dan terstruktur dapat menghambat fleksibilitas dan adaptasi, mempersulit respons terhadap kebutuhan siswa dan konteks yang berubah.
Fokus yang berlebihan pada tujuan instruksional dapat mengabaikan aspek-aspek penting dari pendidikan, seperti nilai-nilai, kreativitas, dan pengembangan sosial-emosional.
Definisi ini cenderung berpusat pada guru, membatasi keterlibatan siswa dan potensi mereka untuk belajar secara mandiri.
Kelebihan Pengertian Kurikulum Menurut Schwab
Model holistik memberikan pemahaman yang komprehensif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kurikulum, menekankan interkoneksi antara berbagai aspek.
Fokus pada siswa dan konteks menyoroti pentingnya memenuhi kebutuhan individu dan mempertimbangkan pengaruh lingkungan sosial pada pembelajaran.
Struktur empat bidang dasar memfasilitasi pengembangan kurikulum yang seimbang dan koheren, memastikan bahwa semua aspek pendidikan dipertimbangkan.
Kekurangan Pengertian Kurikulum Menurut Schwab
Kompleksitas model dapat mempersulit penerapan kurikulum secara efektif, membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang semua bidang dasar.
Konsep “bidang dasar” agak abstrak dan dapat ditafsirkan secara berbeda, menimbulkan kemungkinan inkonsistensi dalam implementasi.
Model ini kurang memberikan bimbingan praktis untuk pengembangan dan implementasi kurikulum, mengharuskan pendidik untuk menafsirkan prinsip-prinsipnya sendiri.
Kelebihan Pengertian Kurikulum Menurut Phenix
Fokus pada pertumbuhan dan perkembangan individu menyoroti peran kurikulum dalam membentuk individu yang utuh, tidak hanya mentransfer pengetahuan dan keterampilan.
Penegasan pada keterampilan dan pengetahuan penting memastikan bahwa kurikulum berfokus pada pengembangan kemampuan inti yang diperlukan untuk kehidupan dan karier.
Definisi ini memberi ruang untuk fleksibilitas dan adaptasi, memungkinkan kurikulum disesuaikan dengan konteks budaya dan tujuan pendidikan yang berbeda.
Kekurangan Pengertian Kurikulum Menurut Phenix
Kurangnya struktur dan perencanaan dapat menghambat efisiensi dan efektivitas implementasi kurikulum.
Fokus pada “pengetahuan penting” dapat mengarah pada kurikulum yang sempit dan terbatas, mengabaikan aspek penting lainnya dari pengembangan individu.
Definisi ini mungkin terlalu abstrak dan filosofis untuk memberikan panduan praktis yang memadai bagi pengembangan dan implementasi kurikulum.
Kelebihan Pengertian Kurikulum Menurut Gutek
Definisi yang komprehensif mencakup semua aspek proses kurikulum, termasuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi, memastikan pendekatan yang holistik.
Fokus pada desain menyoroti pentingnya kesengajaan dan struktur dalam pengembangan kurikulum, memfasilitasi efektivitas dan keberlanjutan.
Penekanan pada evaluasi memberikan alat untuk mengukur efektivitas kurikulum dan membuat penyesuaian yang diperlukan, meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Kekurangan Pengertian Kurikulum Menurut Gutek
Kompleksitas definisi dapat mempersulit penerapannya secara efektif, membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang semua aspek proses kurikulum.
Fokus pada evaluasi dapat menciptakan tekanan dan akuntabilitas yang berlebihan, yang dapat menghambat inovasi dan eksperimen dalam pengajaran.
Definisi ini mungkin terlalu berpusat pada sistem dan dapat mengabaikan pentingnya keterlibatan siswa dan konteks budaya dalam proses kurikulum.
Kelebihan Pengertian Kurikulum Menurut Ornstein dan Hunkins
Fokus pada perencanaan memberikan kerangka kerja yang jelas untuk pengembangan kurikulum, memastikan keselarasan antara tujuan, konten, dan metode.
Definisi ini mencakup semua aspek proses kurikulum, dari perencanaan hingga penilaian, memberikan panduan komprehensif untuk pendidik.
Penekanan pada tindakan dan keputusan menyoroti peran penting implementasi dan penilaian dalam memastikan efektivitas kurikulum.
Kekurangan Pengertian Kurikulum Menurut Ornstein dan Hunkins
Struktur yang kaku dapat membatasi